Cari Blog Ini

Senin, 22 Februari 2010

Kepada Sang Mata Coklat

Cerita ini berawal dari kesendirianku di kala mentari tersenyum gemulai menatapku. Entah dimana sang fajar sehingga dapat menemukan hatiku yang sedang merasa sepi. Tatkala ia berperang dengan angin sendu wajah sedihnya menggetarkan nafasku. Aku berlari berusaha menemukan apa yang ia katakan. Aku berlari menatap hatiku yang luka. Aku mencari sosok itu

Sosok dimana membuat mata ini menangkap bahwa memang ada sesuatu antara aku dan dirinya. Aku berbicara dengan senja. Menatapnya lurus pada bola matanya yang coklat dan sebenarnya memang terlalu indah untuk dipandang. Walau aku tahu sinarnya sangat mengundang aku untuk menghindar darinya namun satu yang aku yakini ialah percaya padanya bahwa ia sebenarnya akan melindungiku dari kegelapan.

Saat mata ini enggan sekali menatapnya ia memberikan sesuatu untuk kutatap. Menarik perhatian bola mataku agar aku menyadari keberadaanya. Ia mengumbar sejuta senyuman kepada mata iini yang memang tak sanggup lagi untuk berkata tidak padanya. Aku menukar sejuta janji yang ia katakan padaku dengan semua kehadirannya dalam senyumanku. Mata indahnya memberikan sejuta arti yang terlalu sering mata dan hatiku salah mengartikan. Aku ini terlarut....

Terlarut dalam kesendirian yang diciptakan olehnya.
Kepada sang pemilik mata coklat yang indah...Apakah ia tahu bahwa terlalu tega drinya membiarkan aku menerima pilihan untuk menghindari bola matanya atau terus menatapnya. Pilihan itu sebenarnya aku yang menciptakannya. Karena terlalu sakit dada ini untuk terus melihat kearahnya.

“sang pemilik mata coklat..haruskah aku selalu bertemu denganmu bersama datangnya sinar matahari itu?”

Karena mungkin terlalu bersinar aku pun tidak peduli dengan mata lain yang lebih sering menatapmu terlalu dekat. Sehebatnya aku tidak akan pernah melihat apapun terkait matamu.
Hai,,sang pemilik mata coklat yang indah, sanggupkah dirinya tahu bahwa terlalu sakit aku melihatmu dengan yang seperti itu.

tetesan kebosanan

inilah saya
manusia dengan sejuta kepenatan
dengan semua yang ada disekitar saya
saya ingin mereka tahu
saya muak dengan mereka
tingkah laku mereka yang terlalu dibuat-buat
perkataan mereka yang sebenarnya palsu di depanku
pandangan mereka yang sengaja diperhalus
agar aku nyaman dengan mereka

inilah saya
manusia dengan sejuta kemauan
kemauan yang tak pernah ada ujungnya
kemauan yang terlalu sering membuat saya terlena
kemauan yang tidak tahu harus saya apakan
dan akhirnya semua berujung dengn kepenatan

apa yang sebenarnya saya mau
saya mau semuanya
saya mau KAMU
saya mau ITU
saya mau SEMUANYA

tapi apakah bisa saya mendapatkan semuanya??
saya mau kamu yang dulu
saya mau kepenatan ini hilang
entah bagaimana caranya kamu harus menghilangkan kepenatan ini
yang saya mau sebenarnya
hanyalah KAMU..
makhluk..bukan hanya perkataan yang selalu menemani saya di malam hari
sehingga saya penat dengan semua itu

bosaaan..
rasanya sekarang
kepenatan kemauan kebosanan
memuncak malam ini
dan akhirnya
tumpah menjadi satu dalam sebuah tetesan..
AIR MATA

Minggu, 14 Februari 2010

tidak smua perubahan saya suka

yaa..inilah saya.
saya yang tidak selalu suka dengan adanya perubahan.
saya yang tidak selalu siap untuk menerima semua perubahan.
saya sendiri pun berubah, tapi entah kenapa perubahan pada orang lain tidak pernah saya suka.
saya merasa asa yang hilang jika perubahan itu hadir.
saya terbiasa dengan keadaan yang seperti dulu.
dan rasa terbiasa itu tidak dapat saya hilangkan dengan mudah.

perubahan..
banyak orang menuntut akan hal itu
tapi anehnya, saya menangis karena perubahan.
saya bersedih karena perubahan dan saya kehilangan karena perubahan.
perubahan tidak akan selalu membawa sesuatu yang menyenangkan

perubahan..
sesuatu yang terjadi yang terkadang dengan sendirinya.
bahkan kita tidak menyadari kedatangannya
bukan kita yang tahu

saya rindu dengan keadaan dulu
keadaan sebelum perubahan itu datang
akankah perubahan itu berubah kembali seperti keadaan semula?
saya rindu itu..
ya saya rindu..
saya benci dengan perubahan sekarang.
yang mengharuskan saya untuk kembali terbiasa
ya..tidak semua perubahan saya suka.

kamu..yang berubah.
tidak menyadarinya
semua akan berbeda
tidak seperti dahulu
kamu..yang dulu
kemana??
apa hanya pergi sebentar kmudian kembali?
ataukah pergi dengan perubahan dan tidak kembali lagi?

yaa..saya rindu
dan yaa..saya benci