Cari Blog Ini

Sabtu, 18 September 2010

CURANG

curang
benar-benar anda curang
curang
sungguh anda curang
curang
anda melakukannya ketika saya sedang terbang tinggi
curang
anda melakukannya tanpa melihat keadaan saya
curang
curang

setengah mati anda melakukan itu dengan curang
membuat saya terjatuh dan sakit sekali rasanya
tapi curang
kamu tidak tahu sakitnya rasa ini

sesuatu yang tertahan dan tak mampu dikeluarkan

rasanya sungguh tidak mengenakan
mendengar sesuatu yang dibenci tiba-tiba dilakukan oleh orang terdekat
tapi yang lebih tidak mengenakannya lagi adalah ketika tidak bisa berkata tidak suka saat dia melakukan itu.
hanya diam dan sabar yang bisa dilakukan.
ingin sekali berkata "gw gak suka!!"
tapi entah kenapa selalu berusaha menahannya dengan alasan tidak ingin menyakiti atau bisa dikatakan menjaga perasaannya.
saat rasa tidak mengenakan itu datang, selalu berusaha untuk berpikiran positif terhadap semua yang dilakukannya.
namun apa daya manusia memiliki hati kecil yang di dalamnya terkandung perasaan yang sebenarnya sebagai seorang manusia.

hanya bisa sabar dan berharap dia mengerti bahwa memang benar adanya jika saya tidak suka dengan itu semua.

Rabu, 08 September 2010

ayas, ian, dan tria

suatu hari saat Ayas tidak sengaja membuka hp lelakinya, Ian, terpampanglah nama seorang gadis yang Ayas sendiri pun tidak kenal. "Putriani Anggita" begitulah tulisan di hp Ian terbaca.
Dibacanya Ian sangat akrab dengan si Tria ini. Sekejab, Ayas teringat dengan cerita Ian bahwa ia memiliki seorang mantan bernama "Tria".

"apa mungkin ini Tria yang sering Ian ceritakan dahulu?" Ayas membatin pada dirinya sendiri.

Ayas mencoba berbaik sangka bahwa walaupun itu mantan Ian namun saat ini Ian adalah miliknya dan berpikir bahwa Ian akan selalu setia dengannya.
Untuk melegakan hati dan pikirannya, Ayas menceritakannya pada Ian. Jelas ketika ditanyakan jawaban pertama kali yang keluar dari mulut Ian adalah "ooh itu adik kelas aku waktu SMA dulu. Sama-sama anak osis makanya kita akrab."
Seketika Ayas merasa lega mendengar jawaban Ian. Namun, tiba2 di pikirannya timbul sekelebat pikiran yang mengganggunya.

"dulu mantan kamu yang namanya tria itu kan adik kelas kamu waktu di SMA, terus dia juga anak osis sama seperti kamu" Ayas memberanikan diri bertanya pada Ian, mengingatkannya kembali pada kenangan lamanya.

Ian hening sejenak. Bingung akan menjawab apa pada Ayas. Ayas menunggu berharap itu bukan Tria dari kenangan lamanya Ian.

"iya.itu Tria yang kamu maksud," dengan ragu Ian menjawab.

Ayas seperti tertusuk balok kayu yang besar yang langsung mengarah ke dadanya. Sesak,panas,lelah,lemas.
Ayas yang selama ini takut dengan semua kenanagan lama Ian, takut jika kenangan itu datang kembali menawarkan kisah baru yang sudah tentu meninggalkan Ayas terdiam di saat ini.

"Aku gak tau mau gimana. Aku bingung. Sudah kuduga hal ini akan terjadi. Bayangan itu sudah kuduga akan mendekatimu lagi." kata Ayas dengan dada yang semakin sesak dan semakin lemas. Rasanya ia ingin menjatuhkan dirinya sekarang juga, pergi jauh dari hadapan Ian.

"Sungguh aku merasa kasihan terhadap diriku sendiri. Seorang perempuan yag memulai dunia barunya dengan seorang laki-laki yang dahulunya sudah memiliki dunia sendiri yang sampai sekarang tidak bisa meninggalkan dania lamanya itu."
Ayas berkata dengan semua tenaganya yang masih tersisa.

"Kita berhenti saja disini. Kamu belum bisa meninggalkan kenangan lamamu sementara sudah ada aku disini." Ayas memberanikan diri memutuskan.


"Tapi aku sayang kamu Ayas." Ian mencoba meyakinkan Ayas.

"Aku memang yang kamu sayang. Tapi kamu terlalu takut untuk meninggalkan kenangan lama kamu itu. Aku pergi yaa.." Ayas meyakinkan Ian untuk menyudahi semuanya.

Ian tak ubahnya seorang anak kecil yang bingung memutuskan memilih permen yang mana ketika ia ditawarkan. Ketika ia memilih bersamaku, ia tidak bisa melupakan rasa dari permen yang sebelumnya. Sungguh aku kasihan terhadap diriku sendiri. Aku yang tidak memiliki masa lalu dengan laki-laki lain, tiba2 harus berurusan dengan masa lalu orang yang aku sayangi. Bahkan untuk meninggalkannya saja, ia tidak mau. Aku tahu ini akan terjadi, tapi aku jelas tidak bisa menerima dia dan kenangan lamanya. Mungkin aku harus punya masa lalu dulu, baru aku mengerti kenapa Ian tidak ingin meninggalkan masa lalunya. Memang aku dengannya kini, tapi hati dan pikirannya ada di kenangannya yang lalu. Ini yang terbaik Ian, aku sadar itu.
-Ayas-

lalalalala

"Isn't it ironic? We ignore the ones who adore us, adore the ones that ignore us, love the ones who hurt us and hurt the ones who love us."

kalo liat kalimat itu rasanya berat banget.
kata orang, saya termasuk di dalam kalimat itu.
tapi bagian kalimat yang mana??
bahkan diri saya sendiri gak tau di bagian yang mana.

Kamis, 02 September 2010

kesan setelah mencoba

punya pacar awalnya emang enak..
ada yg merhatiin,ada yang ngingetin,ada yang nemenin
tapi ketika semuanya digantikan oleh saling kesal satu sama lain
itu menyebalkan dan sungguh menyiksa sekali..

ketika pasangan belum bisa menerima kekurangan kita
ketika yang dia inginkan tidak dapat kita penuhi
ketika harus beradaptasi dengan semua kebiasaan dia
ketika dia memprotes apaa yang kita lakukan

sungguh kalo begini rasanya
seharusnya dari awal aku tidak mencobanya
kalo sudah begini, lebih baik disudahi saja semuanya
daripada saling kesal
kalo sudah selesai, akan lebih ringan pasti rasanya..
=D

-Ayas-