Cari Blog Ini

Kamis, 23 Desember 2010

WAKTU

sungguh saya merasa kehilangan
bukan sesuatu ataupun seseorang
ini lebih dari itu
kebersamaan selama ini
membiasakan saya menggantungkan hati pada mereka
kini, setelah waktu menyelesaikan segalanya
saya merasa kehilangan

saat saya ingin berpegangan
sudah tidak ada lagi tiang kokoh itu
bukan hancur oleh angin
bukan luluh lantah oleh sesuatu
bukan bukan bukan
tapi memang saatnya untuk pergi

bisakah tetap disini?
mendampingi saya sampai benar-benar kuat
duduk di sisi saya seraya memberi kenyamanan yg selalu saya dapatkan

tapi waktu mengalahkan segalanya
kalian harus pergi
dan entah kapan saya dapat merasakan kekuatan dari kalian lagi

WAKTU ..saya mohon
berhenti sejenak
biarkan saya merasakan keberadaan mereka
biarkan saya menikmati tawa mereka
biarkan saya memegang bahu kuat mereka
biarkan saya bercerita pada mereka
biarkan saya mendengar cerita mereka
biarkan saya merasakan kesedihan mereka
biarkan saya mendengar keluhan mereka
biarkan saya menangis dengan mereka
biarkan saya berjalan bersama mereka
biarkan saya bersama mereka
sekali lagi..
hanya ini..

WAKTU
kamu yang mengatur semua ini
kamu yang memberikan perasaan terbiasa kepada saya
dan kamu yang mengambil semuanya kembali

bisakah berpikir ulang??
tinggalkan mereka bersama saya
WAKTU..
WAKTU..
WAKTU..


-sosmas arc-

Kamis, 09 Desember 2010

Langkah

hei..
aku sudah menjejakkan kakiku sejauh ini
memandangi objek lain di sekitarku dengan penuh harap
menelaah setiap kejadian yang ada
dan aku memohon untuk tidak ada bayangan itu di sekitarku

hei..
sudah lelah kiranya langkah ini
sudah jauh agaknya langkahku
sudah lama waktu yang aku pakai untuk ini
namun tetap saja
rasanya aku tetap di titik semula
dengan bayangan itu

hei..
taukah betapa berat langkah ini?
bahkan arah pun aku tidak tahu
aku hanya melangkah jauh
jauh..dari kepatrianku disini
menghindari titik ini
sehingga aku mampu berdiri dan melangkah

hei..
dengarkan apa yang aku katakan
cukup diam di depanku
agar aku tahu, kau mendengarnya

langkah ini akan kulanjutkan
sampai saatnya nanti
kita berhenti di titik yang berbeda

Rabu, 01 Desember 2010

Hanya Sebuah Pengharapan

Tuhan..
dalam tidurku,aku melihat dia
dalam lamunanku, aku ingat dia
dalam doaku, tersebutlah namanya
dalam keikhlasanku, teringat kebahagiannya

Tuhan..
hanya dia yang ada disini
di sudut terdalam
bagian terbawah
dan sulit untuk aku hilangkan

Tuhan..
aku hanya ingin dia bahagia
dalam hidupnya
dalam cintanya
dalam pengharapannya
dalam nafasnya

Tuhan..
aku hanya mau dia
aku hanya ingin dia
dalam sebuah harapan
hanya ada dia terlintas

Tuhan..
dengarkan harapanku
hanya sebatas ini aku berharap
hanya untuk dia..

Senin, 22 November 2010

BUKAN KAMU, DIA, ATAU MEREKA

Saat ini yang aku inginkan hanyalah diam
Ketika semuanya tak seindah yang dibayangkan, hanya diam yang ingin aku lakukan
Aku sedang ingin bernafas
Aku sedang ingin bebas
Dari kamu, dia, dan mereka

Aku menikmati saat ini
Aku menyukai saat aku sendiri melepas semuanya pergi

Aku akui, kamu memang selalu ada di sini
Tapi jangan salahkan ketika kamu pergi, dia datang menemani
Mereka juga merasa kamu bukan aku
Bukan kamu, dia, atau mereka

Aku selalu percaya dengan rasa ini
Kamu pasti akan kembali ke sini
Ke tempat yang dahulu kamu datangi

Aku tidak merasa kehilangan arah
Aku senang karena mereka kembali kepadaku
Saat kamu tiada
Semuanya kembali menyenangkan seperti dulu
Seperti keluar dari sangkar yang selalu menghalangiku

Jika ingin kembali, cepatlah kembali
Risau dada ini merasakannya
Dia..akan selalu ada untukku

Kini
Aku hanya ingin sendiri
Tidak terikat
Bukan kamu, dia, atau mereka

Senin, 01 November 2010

Aku dan Dia

Chapter 3 THE END

Perjalanan menuju 7 bulan sangat sangat berat. Kami bertengkar karena ia harus memberikan kado kepada sahabat wanitanya, pergi naik motor dengan sahabat wanitanya tanpa memberitahu aku, dan wallnya dengan mantan pertamanya. Masalah pertama, aku protes karena menurut aku kado itu memiliki arti khusus ketika seorang laki-laki memberikannya kepada wanita. Hmm.. aku berharap dia mengajakku patungan untuk membeli kado itu. Jika dia melakukannya, itu merupakan suatu penghargaan atas keberadaanku. Atau hanya mengajaku untuk mencari kado untuk dia. Itu juga aku seneng.
Masalah kedua, aku berada hanya berjarak beberapa meter darinya. Tapi dia hanya melengos ketika lewat di depanku. Dan tidak memberitahuku bahwa dia akan pergi dengan sahabat wanitanya. Aku tidak akan melarang tapi aku hanya butuh sebuah pemberitahuan dan itu menunjukan penghargaan kembali terhadap keberadaanku sebagai wanitanya. Aku menangis di pinggir jalan saat itu. Memalukan..tapi aku sungguh kecewa dengannya. Kenapa dia tidak bisa melakukan sesuatu yang telah aku lakukan sebagai penghargaan aku terhadap keberadaannya sebagai lelakiku. Hehe..tiap orang memang berbeda tapi setiap orang bisa belajar untuk saling menghargai toh..
Dia beralasan takut aku marah ketika tahu dia akan pergi dengan sahabat wanitanya. Tapi solusinya bukan malah tidak izin karena itu lebih menyakitkan ketika kalian tahu sendiri bahwa pasangan kalian akan pergi dengan wanita lain –walaupun itu sahabatnya-. Lebih baik aku tahu darinya dengan jelas daripada harus berprasangka yg tidak2 akibat melihat sendiri kejadian itu tanpa adanya penjelasan.
Masalah ketiga, aku memang sensitif jika menyangkut mantannya. Aku terlalu takut jika dia harus kembali dengan mantannya. Bagi aku, mantan itu adalah orang yang harus dijaga jarak ketika kita sudah punya orang lain yang ada di sisi kita. Ini untuk menjaga perasaan pasangan kita. Aku terlalu payah dengan masalah ini. Mungkin bisa dibilang, aku trauma dengan mantannya. Karena dia pernah meninggalkanku ketika awal pedekatan. 
Ini masalah yang benar-benar aku tidak bisa tolerir. Maaf..

Ketika kami menjalani hari-hari bersama dan ketika bertengkar, aku sering berkata untuk “putus” dan mulai dari situ, dia berjanji untuk tidak meninggalkanku dan tidak mendua. Aku cukup percaya dengan janjinya. Kami pernah berjanji di parkiran salah satu fakultas lain di kampus kami. Malam itu kami mengaitkan kelingking kami dan berjanji untuk tidak saling meninggalkan. Sungguh..sekali lagi aku merasa nyamaaaan sekali ketika berada di dekatnya.
Aku sering sekali hanya sekedar duduk di sebuah rumah panggung, tempat aktifitas kami setelah kuliah, hanya untuk melihatnya. Melihatnya walau hanya sebentar, memiliki arti tersendiri bagiku. Aku suka melihat dia. Bahkan sampai hari ini. 

Dia memilih berteman padaku saat 16 oktober. Rasanya badanku lemas sekali membaca pesan darinya. Aku tidak mau hal itu terjadi. Yaa..rutinitas yg dilakukan seorang perempuan saat hatinya terluka adalah menangis. Aku menangis. Menagisi dia. Menangisi kenapa aku dulu menerimanya. Menyesali perkenalan aku dengannya. Menyesali keputusanku saat berkata YA. Aku percaya dia yang pertama dan terakhir untukku. Tapi hari itu semuanya hancur. Seperti tersiram lava panas dari gunung merapi. Hehe..
7 bulan kemarin, apakah sungguh tidak berarti baginya? Baiklah..aku mengikuti kemauannya. We broke up. Dan ketika di kampus aku tidak bisa bersikap seperti biasa terhadapnya. Aku tidak bisa menegurnya secara normal. Bahkan aku berpura-pura tidak kenal. Inilah aku. Jika masih dekat atau bersosialisasi dengannya, aku bisa makin sayang dengannya. Jadi lebih baik aku tidak mengetahui apapun darinya dengan cara menjauhinya.
Ternyata menjauh dari orang yang disayang tidaklah mudah. Setiap malam aku berpikiran untuk mengiriminya sebuah pesan di hpku. Dan berharap dia kembali padaku. Aku selalu berdoa kepada Tuhanku. Nama dia selalu ada dalam doaku. Andai ia tahu..
23 oktober, kami menonton bersama dengan teman-teman kampus. Kami memarkirkan motor kami di tempat yang sama. Dia berjalan sangat cepat. Mungkin tidak ingin dekat denganku. Yaa i accepted that. Okai..aku berharap tidak bersebelahan dengannya. Tapi pupus sudah keinginanku itu. Cukup berhasil aku terpisah satu nomor dengannya, tapi apa daya, permohonan temanku untuk tidak berada diantara kami. Aku mengalah dengan duduk tepat di samping kanannya. Tertegun melihat kebiasaan barunya. Dulu saat berdua menonton dengannya, hpnya dimasukan dalam tas dan tidak membalas sms sedikitpun. Kini, dia sibuk membalas sms dari hpnya dan sangat rapat ia menutupinya dariku. Well..semakin nelangsa hati saya! Bertanya-tanya apakah itu sms datang dari pujaan hatinya,,bukan aku yang jelas. Weeeitss..tanpa dinyana-nyana, air mataku menetes. Buru-buru aku mengusapnya. Malu juga kalo terlihat aku menangis. Okee,,aku kedinginan ternyata. Karena bajuku basah kuyub dalam perjalanan ke bioskop. Dia meminjamkan jaketnya untukku. Oh my!! My heart was going crazy!! Dan dengan spontan aku berkata ,“ udaaaah jangan baik sama aku. Kalo begini terus aku bisa tambah suka sama kamu.” Dan dia menjawab ,“yauda kita balikan yaa..”
Okee..makin sinting otak aku denger kalimat dia itu.


Kita balikan. Aku cukup senang. Tapiiii...18 oktober dia mengirim sms untuk minta sendirian. God! !
Am i a yoyo??he can do like that to me! Dan beberapa menit kemudian dia mengirim sms lagi bahwa lupain sms dia sebelum ini. Well done boy! Another way to make my tears get out from my little eyes. Yaa kemudian kami bertemu untuk berbicara. Aku tetap tidak ingin putus. Karena entah kenapa aku masih yakin, dia masih sayang terhadapku. Mudah-mudahan bukan semata kegeeranku.
Mati-matian malam itu aku kubur dalam-dalam egoku dan pertahanin dia. Entah sudah berada dimana harga diri seorang wanita saat itu. We have a deal, we’ll continue. Tapi rasanya, aku seperti memaksakan seseorang untuk berbuat yang tidak dia sukai. Dan sakit sekalgius lelah sekali rasanya. Aku mencoba aktif. Aku tinggalkan diriku yang pasif. Berharap usahaku ini mengembalikan dia seperti dulu. Aku tahu dia sedang banyak masalah. Dan walau dia tidak ingin bercerita kepadaku, aku berusaha mencari tahu lewat teman-temannya. Sesabar mungkin aku bertahan. Sebisa mungkin aku menjadi aktif. Ketika hampir semua orang-orang di sekitarku menyarankan untuk meninggalkan dia, tapi aku tetap tidak mau. Aku sayang dia. Aku yakin dia hanya jenuh sesaat. Mudah-mudahan begitu.

Hari ini 1 november, hari pertama ketika aku setuju untuk break dengannya sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Rasanya sedih sekali. Aku selalu berusaha menjadi seseorang yang dia inginkan. Aku selalu berusaha mempertahankan hubungan ini. Tapi ketika hubungan ini dijalankan satu arah, hanya dari aku saja, rasanya hati ini lelah. Seperti bertepuk sebelah tangan.

Andai ia membaca tulisan ini, aku berharap kita kembali seperti dulu. Apapun masalah yg sedang dia hadapi,aku bersedia jika dia ingin berbagi denganku. Kita berdua bukan lagi 2 anak SMA yang berhubungan hanya untuk senang-senang. Kita 2 orang mahasiswa yang sudah harus serius dalam menjalani ini. Ketika ada masalah, dan ingin sendiri, bukan putus jawaban akhirnya.

Aku mencoba mengerti dia. Aku yakin dengan dia. Bahkan sampai sekarang mata ini sudah tidak bisa melihat orang lain lagi.
Aku memang banyak sekali kekurangan. Hal seperti ini adalah kali pertama dalam hidupku. Dia, sudah terlanjur membuat hati ini tertambat.
Dalam doaku selalu ada namanya, dalam mimpiku entah kenapa selalu ada wajahnya, dalam kekurangannya aku menerimanya tanpa pertimbangan. Dengannya aku belajar menyayangi tanpa pamrih. Dengannya aku belajar sayang dan menghargai orang lain.

There’re many fish in the sea,then go fishing! Aren’t women supposed to be “the fih” and men “the fishermen”? even if men are supposed to be “the fish” then women would be the “cute beautiful little fish” that “the male fish” are after,right? ¬- Lex, divortiare-

Inilah kami. Saat aku sangat sayang terhadap dia, dan berusaha mendekat, dia pergi jauh. Dan mencoba semakin jauh. Dan dari semuanya, aku sayang dia. Aku yakin terhadapnya. Kenangan semua itu: gelang, novel, kartu ucapan, bisokop,bkm, bpm, message fb, motor kami,dll biarkanlah begitu. Supaya aku ingat, aku pernah bahagia dengan dia. Terima kasih untuk quality time selama 7 bulan lebih ini. Sayang sekali, bulan ke 8 tidak bisa aku peringati lagi dengannya. Good bye my lover. Good bye my first man. My heart gonna miss you all the time. Wish you always remember me as a very nice memories. Dan sungguh masih berharap, we fix it together. Dan Allah, berikan jalan yang terbaik bagi aku dan dia. 

Mungkin ketika dia membaca tulisan ini, sudah tidak berpengaruh apapun untuk hatinya. Tulisan ini hanya sekedar curahan hati seorang Aku yang mencoba mempertahankan sesuatu yang setiap hari ada di pikirannya. Dan seorang Aku pun tidak bisa memaksakan hati Dia yang sudah memilih keputusan yang dia inginkan. Aku sayang Dia.

Aku dan Dia

Chapter 2

Januari, bulan lahirku dan pertama kalinya aku merayakannya dengan dia. Setelah plotting anggota BEM saat itu, dia mengajaku pergi ke salah satu mall di dekat kampus kami. Dengan kaos oranyenya dia berjalan di sampingku dan yang aku ingat itu setelah isya. Aku diperintahkan duduk di food court. Dan tiba2 dia harus pergi sehingga aku harus duduk sendirian disitu. Hmm..berasa orang bener aja! Sendirian di foodcourt,ga pesen makanan, Cuma mainan hp doang.
Dia pun datang seraya membawa sekotak kecil cake dengan 1 lilin diatasnya. Yup..dia pergi untuk membeli cake itu! How sweet he is!!! Setelah meniup lilin, dia keluarkan sebungkus kado dari dalam tasnya. Ketika aku membukanya, sebuah novel yang aku idam-idamkan ternyata ada di depan mata! Sungguh saat itu aku terharu. Lebay sih..tapi sungguh itu ultah terseru aku! Oia..ada kartu ucapan juga dari dia yang isinya sangaaat maniss dan menambah haruku.:p

Well itulah bulan januari. Sekarang Maret. Jam 2 siang dia sms aku, ingin mengajaku ke mall dekat kampus karena ingin membelikanku es krim. Tapi karena hujan yang turun sangaaat deras, jadinya kami ke gedung G lt.2..itu usulannya. Okaii..aku pun bingung. Kenapa harus di gedung itu dan lantai itu?? Padahal there’s no ice cream! Tapi yasudah aku penuhi usulannya karena hehe..aku selalu suka kalo bersama dia. Kemaanapun itu. Sedikit gombal yaa..:P
Hokaaii..disini kami berbicara2 dan sampailah di suatu pembicaraan. “fiky..mau jadi cewe gw gak? Gw sayang sama lo.” Huaaaaaaa...betapa kagetnya diri ini mendengar kalimat itu!! Nah, malam sebelumnya dia sms kalo kesempatan dia untuk menawarkan “jadian” adalah sekali lagi. Analoginya yaa kalo ada tamu udah ngetuk pintu rumah 3kali dan tuan rumah masih gak bukain,tamu itu harus pergi. Itulah kata dia. Aku mengingat perkataannya itu tapi sekali lagi aku masih ragu terhadapnya dan aku gak mau jauh dari dia ketika bertengkar dan putus. Dia menerima segala kondisiku saat aku jabarkan saat itu. Aku sudah menyayangi dia ketika dia menjalin hubungan dengan adik kelasnya. Sungguh aku sayang dia. Tapi 4 maret itu harus aku tutup dengan jawaban nihil. Karena aku meminta waktu 1 hari kepadanya dan juga aku harus kuliah jam 3 sore. Jelaas..kuliahnya gak akan konsen!hahaha

5 maret, hari jumat. Dimana deadline aku untuk memberinya jawaban. Semalaman berpikir dan berkonsultasi dengan orang-orang terdekat. Dan kami bertemu setelah sholat jumat, pukul 12.30 di BPM, salah satu tempat di kampus kami yang paling rimbun diantara daerah lainnya di fakultas kami. Hari itu basah, karena hujan abis turun. Bertemulah kami. Oia..kemarin dia memberiku 1 permen yang bertuliskan apaa yaa..aku lupa. Intinya aku harus makan permen itu kalo aku menerimanya. Yaa setelah tawar menawar di BPM dan sempat diganggu oleh aisyah, hesti,ucha yang berfoto ria dengan tong sampah baru di BPM, aku menjawab YA aku mau. Tapi aku gak mau makan permennya karena aku sedang tidak ingin makan permen. Wong lagi deg2an gak karuan disuruh ngemut permen,gak napsu saya! Well, hari itu kita jadian. 5 maret 2010. Dia berkaos kuning,aku berkaos merah. Memulai hubungan baru. Pertimbangan aku adalah aku tidak ingin dia pergi karena telah mengetuk pintuku untuk kali ketiga.
Kita jalani hubungan baru ini dengan senang. Meskipun selama itu aku sangat pasif. Ini pacar pertamaku. Jadi aku masih bingung harus bagaimana untuk bersikap dengannya karena dia pacarku, bukan lagi sekedar teman dekat. Aku akui, 6 bulan perjalanan kami diwarnai dengan kesenangan dan juga pertengkaran. Aku yang sangat pasif, tidak ingin menghubunginya duluan, tidak menuntutnya untuk selalu berdua denganku, dan aku yang terlalu mandiri karena pulang pergi aku membawa kendaraan sendiri. Ada alasan kenapa aku bertindak seperti itu. dia pernah bercerita kalo mantan pertamanya sangat menutut dia untuk selalu menemani kemanapun si mantan pergi. Dan dia agak tidak senaang dengan sikap mantannya itu. Okee..aku memutuskan untuk tidak seperti mantannya itu supaya dia tidak jauh dariku. Aku yang pasif, sesungguhnya aku terlalu takut untuk menghubunginya duluan dan menghampirinya duluan. Aku terlalu takut ketika aku sms dia, tapi tidak dibalas atau ketika aku mengahampirinya, dia sedang tidak ingin melihatku. Terlalu banyak ketakutanku akan langkah yang aku ingin tempuh. Dan ketakutan terbesarku adalah ketika dia memilih menjauhiku karena perilakuku yang tidak menyenangkannya. Sebisa mungkin aku menyenangkannya. Aku sayang dia, aku senang berada dekatnya. Gaya pacaran kami yaa normal. Hanya makan dan nonton. Tapi herannya aku tidak pernah bosan akan itu. Karena ada dia di sampingku. Sampai suatu saat kami melakukan sesuatu yang hanya kami dan Tuhan yang tahu, saat kami menonton Prince of Persia. Dan ketakutanku itu menjadi boomerang bagiku.
Tidak pernah aku rasakan rasa sayang sedalam ini terhadap seorang adam.

Aku dan Dia

Chapter 1

Hari ini tepat di awal bulan November yang telah aku nantikan. November memiliki arti tersendiri untuk aku. Selain banyak yang ultah dan harus sediain kado, tapi di bulan ini ada satu orang yang benar-benar aku sayang merayakan ultahnya dan berharap aku bisa ada di sisinya buat ngerayain.

Well, setahun lalu di bulan November ini aku kembali dekat dengannya. Setelah sebulan sebelumnya dia mengagetkan aku karena secara tiba-tiba dia jadian dengan adik kelasnya. Yup, i know..that hurted me a lot! Tapi di bulan november ia mengakhirinya dan memilih kembali padaku. Rasanya antara seneng tapi juga bingung. Well, akirnya kita kembali dekat. Sering smsan, nonton bareng,makan bareng. Aku menemaninya saat ultahnya yang ke 20. Dan konyolnya aku hanya menghadiahkannya 2 tangkai lollipop karena sungguh aku bingung ingin memberinya apa. Aku suka hari-hari itu. Hari-hari dimana aku sangat dekat dengannya. Belum genap 1 bulan setelah dia mengakhiri hubungannya dengan adik kelasnya itu, dia mengatakan “fiky, mau jadi cewe gw?”
Weew..bagaikan petir yang menyambar di siang hari, aku pun kaget dan dengan spontannya aku bilang “ENGGAK.” Oiyaa..itu lokasinya berada di warteg Padaringan di gang senggol,deket kampus.
Alasan aku saat menolaknya adalah aku masih ragu dengannya karena dia baru saja pisah dengan mantan pacarnya dan aku tidak ingin hanya menjadi pelariannya saja. Yup..hari itu sangat berarti bagiku. Dan sudah tentu aku merasa senangnya luar biasa.

Setelah kejadian itu, kami tidak saling menjauh. Malahan dia semakin dekat denganku. Aku merasa nyaman dengannya. Dan baru kali ini aku merasa senyaman itu dengannya. Dia tidak pernah menuntutku dan dia suka dengan diriku ketika berhadapan dengannya. Setiap malam,kami ngobrol lewat sms. Saat aku ingin bercerita pun dia mendengarkan dan aku suka sekali saat bercerita dengannya. Suatu malam, dia mengungkapkan kembali perasaannya padaku. Waaaww..terkejut pulalah saya! Tapi aku tetap pada jawabanku ketika di warteg. Alasanku ketika itu adalah aku belum mendapatkan izin untuk berpacaran, aku belum yakin terhadapnya, dan pertimbangan utama saat itu adalah Aku Tidak Ingin Jauh dengannya Ketika kami bertengkar sebagai pasangan dan jauh ketika kami harus mengakhiri hubungan itu. Karena aku sangat nyaman dengannya.

Sabtu, 18 September 2010

CURANG

curang
benar-benar anda curang
curang
sungguh anda curang
curang
anda melakukannya ketika saya sedang terbang tinggi
curang
anda melakukannya tanpa melihat keadaan saya
curang
curang

setengah mati anda melakukan itu dengan curang
membuat saya terjatuh dan sakit sekali rasanya
tapi curang
kamu tidak tahu sakitnya rasa ini

sesuatu yang tertahan dan tak mampu dikeluarkan

rasanya sungguh tidak mengenakan
mendengar sesuatu yang dibenci tiba-tiba dilakukan oleh orang terdekat
tapi yang lebih tidak mengenakannya lagi adalah ketika tidak bisa berkata tidak suka saat dia melakukan itu.
hanya diam dan sabar yang bisa dilakukan.
ingin sekali berkata "gw gak suka!!"
tapi entah kenapa selalu berusaha menahannya dengan alasan tidak ingin menyakiti atau bisa dikatakan menjaga perasaannya.
saat rasa tidak mengenakan itu datang, selalu berusaha untuk berpikiran positif terhadap semua yang dilakukannya.
namun apa daya manusia memiliki hati kecil yang di dalamnya terkandung perasaan yang sebenarnya sebagai seorang manusia.

hanya bisa sabar dan berharap dia mengerti bahwa memang benar adanya jika saya tidak suka dengan itu semua.

Rabu, 08 September 2010

ayas, ian, dan tria

suatu hari saat Ayas tidak sengaja membuka hp lelakinya, Ian, terpampanglah nama seorang gadis yang Ayas sendiri pun tidak kenal. "Putriani Anggita" begitulah tulisan di hp Ian terbaca.
Dibacanya Ian sangat akrab dengan si Tria ini. Sekejab, Ayas teringat dengan cerita Ian bahwa ia memiliki seorang mantan bernama "Tria".

"apa mungkin ini Tria yang sering Ian ceritakan dahulu?" Ayas membatin pada dirinya sendiri.

Ayas mencoba berbaik sangka bahwa walaupun itu mantan Ian namun saat ini Ian adalah miliknya dan berpikir bahwa Ian akan selalu setia dengannya.
Untuk melegakan hati dan pikirannya, Ayas menceritakannya pada Ian. Jelas ketika ditanyakan jawaban pertama kali yang keluar dari mulut Ian adalah "ooh itu adik kelas aku waktu SMA dulu. Sama-sama anak osis makanya kita akrab."
Seketika Ayas merasa lega mendengar jawaban Ian. Namun, tiba2 di pikirannya timbul sekelebat pikiran yang mengganggunya.

"dulu mantan kamu yang namanya tria itu kan adik kelas kamu waktu di SMA, terus dia juga anak osis sama seperti kamu" Ayas memberanikan diri bertanya pada Ian, mengingatkannya kembali pada kenangan lamanya.

Ian hening sejenak. Bingung akan menjawab apa pada Ayas. Ayas menunggu berharap itu bukan Tria dari kenangan lamanya Ian.

"iya.itu Tria yang kamu maksud," dengan ragu Ian menjawab.

Ayas seperti tertusuk balok kayu yang besar yang langsung mengarah ke dadanya. Sesak,panas,lelah,lemas.
Ayas yang selama ini takut dengan semua kenanagan lama Ian, takut jika kenangan itu datang kembali menawarkan kisah baru yang sudah tentu meninggalkan Ayas terdiam di saat ini.

"Aku gak tau mau gimana. Aku bingung. Sudah kuduga hal ini akan terjadi. Bayangan itu sudah kuduga akan mendekatimu lagi." kata Ayas dengan dada yang semakin sesak dan semakin lemas. Rasanya ia ingin menjatuhkan dirinya sekarang juga, pergi jauh dari hadapan Ian.

"Sungguh aku merasa kasihan terhadap diriku sendiri. Seorang perempuan yag memulai dunia barunya dengan seorang laki-laki yang dahulunya sudah memiliki dunia sendiri yang sampai sekarang tidak bisa meninggalkan dania lamanya itu."
Ayas berkata dengan semua tenaganya yang masih tersisa.

"Kita berhenti saja disini. Kamu belum bisa meninggalkan kenangan lamamu sementara sudah ada aku disini." Ayas memberanikan diri memutuskan.


"Tapi aku sayang kamu Ayas." Ian mencoba meyakinkan Ayas.

"Aku memang yang kamu sayang. Tapi kamu terlalu takut untuk meninggalkan kenangan lama kamu itu. Aku pergi yaa.." Ayas meyakinkan Ian untuk menyudahi semuanya.

Ian tak ubahnya seorang anak kecil yang bingung memutuskan memilih permen yang mana ketika ia ditawarkan. Ketika ia memilih bersamaku, ia tidak bisa melupakan rasa dari permen yang sebelumnya. Sungguh aku kasihan terhadap diriku sendiri. Aku yang tidak memiliki masa lalu dengan laki-laki lain, tiba2 harus berurusan dengan masa lalu orang yang aku sayangi. Bahkan untuk meninggalkannya saja, ia tidak mau. Aku tahu ini akan terjadi, tapi aku jelas tidak bisa menerima dia dan kenangan lamanya. Mungkin aku harus punya masa lalu dulu, baru aku mengerti kenapa Ian tidak ingin meninggalkan masa lalunya. Memang aku dengannya kini, tapi hati dan pikirannya ada di kenangannya yang lalu. Ini yang terbaik Ian, aku sadar itu.
-Ayas-

lalalalala

"Isn't it ironic? We ignore the ones who adore us, adore the ones that ignore us, love the ones who hurt us and hurt the ones who love us."

kalo liat kalimat itu rasanya berat banget.
kata orang, saya termasuk di dalam kalimat itu.
tapi bagian kalimat yang mana??
bahkan diri saya sendiri gak tau di bagian yang mana.

Kamis, 02 September 2010

kesan setelah mencoba

punya pacar awalnya emang enak..
ada yg merhatiin,ada yang ngingetin,ada yang nemenin
tapi ketika semuanya digantikan oleh saling kesal satu sama lain
itu menyebalkan dan sungguh menyiksa sekali..

ketika pasangan belum bisa menerima kekurangan kita
ketika yang dia inginkan tidak dapat kita penuhi
ketika harus beradaptasi dengan semua kebiasaan dia
ketika dia memprotes apaa yang kita lakukan

sungguh kalo begini rasanya
seharusnya dari awal aku tidak mencobanya
kalo sudah begini, lebih baik disudahi saja semuanya
daripada saling kesal
kalo sudah selesai, akan lebih ringan pasti rasanya..
=D

-Ayas-

Minggu, 29 Agustus 2010

ternyata seharusnya begitu..

jadi PRODUKTIF!!

udah lama banget liburan semester genap berlangsung. udah sekitar 2,5 bulan. awalnya saya seneng aja karna masih ada kerjaan di kampus jadi yaa..ga terlalu nganggur. tapi pas masuk bulan puasa, semua kerjaan di kampus udah selesai dan alhasil saya terdampar di atas pulau kasur tanpa kerjaan dengan ditemani televisi yang nonstop.
rasanya itu hidup gak enak banget. nganggur senganggur2nya. pingin ke kampus tapi gak ada tujuan juga di kampus. gak ada yang harus ditemui dan dikerjakan.
malamnya saya liat facebook dan melihat-lihat status orang2 yang beraneka macam. dari yang kangen pacarnya, ngomentarin sinetron indonesia, dan yang paling menarik perhatian saya adalah status dari teman sekampus saya yang terbilang anak pinter di kampus. dia nulis tentang tulisan yang sedang dia buat. yup!dia ini emang jagonya nulis tentang tulisan ilmiah.
(MEN..gw juga pingiiin!!)
okee..nah dari status dia ini saya jadi terinspirasi buat jadi produktif.
saya emang ga jago dalam tulis menulis tapi dulu dunia itu sempat saya tekuni. tapi bukan ttg tulisan ilmiah tapi yaa bacaan ringan kayak novel.
tapi entah kenapa..lepas daari SMA otak saya jadi ga produktif lagi.
dunia tulis menulis itu sedikit demi sedikit mulai saya tinggalkan. padahal dulu, saya benar-benar suka,jatuh cinta ama tulisan.

SEKARANG..pingin banget jd produktif buat di liburan ini,,,
otaaaak..ayooo ong jd produktif lg kyk dulu.apa karna faktor usia ya??
tapi teman saya itu seumuran kok sama saya..
apa yaa yang salah dari otak saya??
apakah yang telah mencemari otak saya ini??
huaaaaaaa..

Rabu, 21 Juli 2010

Senin, 21 Juni 2010

ketika saat itu tiba

aku tak pernah tau
hal ini telah tiba saatnya
saat dimana aku bimbang dengan semua yang datang terlalu cepat
secepat angin yang menyapa wajahku

aku sama sekali tak terkejut dengan semua itu
apakah artinya ini?
sekelebat bayangan yang menghampiri
ataukah sebuah senyuman yang selalu menyapaku
yang membuat aku terpana menyimaknya

terlanjur kulakukan itu semua
entah mengapa tak ada kata yang dapat menolaknya
menggentarkan hati
memudarkan asaku untuk kembali melepasnya

LEPAS..
saat itu tiba,aku ingin melepasnya
aku terbangun dari tidur siangku
dia hanyalah mimpiku

ketika saatnya tiba
aku tersadar
dia bukan untukku
dia hanyalah seseorang yang melintas
dan aku harus rela melepasnya
karna memang dia tidak untukku

ketika saat itu tiba
aku bersiap
melihatnya berjalan menjauhiku
melihat wajahnya berpaling dariku..

TERIMA KASIH
telah singgah walau hanya sesaat
dan telah menggoreskan tinta berwarna di hati ini..

dan tibalah saat ituuu...

Sabtu, 12 Juni 2010

Memang..bukan DIA

ketika aku terluka
aku akan menangis
ketika aku bingung
aku akan panik
ketika aku marah
aku akan diam
ketika aku tidak suka
aku memilih menutup mulut ini

aku..bukan DIA
terlalu sakit jika tubuh ini disandingkan
aku tidak pernah meminta apapun darinya
aku adalah aku

DIA..
mungkin salah satu yang terbaik
yang engkau miliki saat itu
tapi aku..kini yang ada di sampingmu

ketika angin terhembus
kau akan tahu perbedaanku
kau akan mengerti dimana aku berdiri

DIA..
entah mengapa selalu ada di bayangmu
tak bisa lepas dari itu semua
bayangannya tak ubahnya seekor anjing yang setia kepada tuannya

yang bodoh itu KAU
yang tidak menolak lepas dari DIA
yang senang ketika DIA datang mendekat
mengajakmu menggenggam tangannya

aku..bukan DIA
jangan lihat aku seperti DIA
karna aku..bukan DIA
memang..bukan DIA

saya harap anda mengerti

rasa sayang untuk saya memang susah untuk diungkapkan.
saya berharap anda mengerti walau saya tidak mengatakannya.
tapi nyatanya, anda mengharuskan saya untuk mengatakannya.
saya berusaha keras untuk mengatakannya.walau sekuat hati saya mencoba.
dan akhirnya saya bisa. namun sekarang semakin sering saya mengatakannya semakin tidak ada rasa akan perkataan itu. saya bosan sepertinya. tapi saya tidak ingin anda tahu. saya tidak ingin anda menjauh.
saya ingin sekali percaya pada anda. namun entah kenapa ada hati saya yg berkata "jangan".
ingin sekali saya memeberikan hati saya.namun saya belum siap jika hati saya disia-siakan.
saya ingin anda mengerti. saya tidaklah seperti mereka mereka yg dekat dengan anda dulu.
saya berbeda.dan saya ingin anda mengerti dengan perbedaan ini.

Senin, 22 Februari 2010

Kepada Sang Mata Coklat

Cerita ini berawal dari kesendirianku di kala mentari tersenyum gemulai menatapku. Entah dimana sang fajar sehingga dapat menemukan hatiku yang sedang merasa sepi. Tatkala ia berperang dengan angin sendu wajah sedihnya menggetarkan nafasku. Aku berlari berusaha menemukan apa yang ia katakan. Aku berlari menatap hatiku yang luka. Aku mencari sosok itu

Sosok dimana membuat mata ini menangkap bahwa memang ada sesuatu antara aku dan dirinya. Aku berbicara dengan senja. Menatapnya lurus pada bola matanya yang coklat dan sebenarnya memang terlalu indah untuk dipandang. Walau aku tahu sinarnya sangat mengundang aku untuk menghindar darinya namun satu yang aku yakini ialah percaya padanya bahwa ia sebenarnya akan melindungiku dari kegelapan.

Saat mata ini enggan sekali menatapnya ia memberikan sesuatu untuk kutatap. Menarik perhatian bola mataku agar aku menyadari keberadaanya. Ia mengumbar sejuta senyuman kepada mata iini yang memang tak sanggup lagi untuk berkata tidak padanya. Aku menukar sejuta janji yang ia katakan padaku dengan semua kehadirannya dalam senyumanku. Mata indahnya memberikan sejuta arti yang terlalu sering mata dan hatiku salah mengartikan. Aku ini terlarut....

Terlarut dalam kesendirian yang diciptakan olehnya.
Kepada sang pemilik mata coklat yang indah...Apakah ia tahu bahwa terlalu tega drinya membiarkan aku menerima pilihan untuk menghindari bola matanya atau terus menatapnya. Pilihan itu sebenarnya aku yang menciptakannya. Karena terlalu sakit dada ini untuk terus melihat kearahnya.

“sang pemilik mata coklat..haruskah aku selalu bertemu denganmu bersama datangnya sinar matahari itu?”

Karena mungkin terlalu bersinar aku pun tidak peduli dengan mata lain yang lebih sering menatapmu terlalu dekat. Sehebatnya aku tidak akan pernah melihat apapun terkait matamu.
Hai,,sang pemilik mata coklat yang indah, sanggupkah dirinya tahu bahwa terlalu sakit aku melihatmu dengan yang seperti itu.

tetesan kebosanan

inilah saya
manusia dengan sejuta kepenatan
dengan semua yang ada disekitar saya
saya ingin mereka tahu
saya muak dengan mereka
tingkah laku mereka yang terlalu dibuat-buat
perkataan mereka yang sebenarnya palsu di depanku
pandangan mereka yang sengaja diperhalus
agar aku nyaman dengan mereka

inilah saya
manusia dengan sejuta kemauan
kemauan yang tak pernah ada ujungnya
kemauan yang terlalu sering membuat saya terlena
kemauan yang tidak tahu harus saya apakan
dan akhirnya semua berujung dengn kepenatan

apa yang sebenarnya saya mau
saya mau semuanya
saya mau KAMU
saya mau ITU
saya mau SEMUANYA

tapi apakah bisa saya mendapatkan semuanya??
saya mau kamu yang dulu
saya mau kepenatan ini hilang
entah bagaimana caranya kamu harus menghilangkan kepenatan ini
yang saya mau sebenarnya
hanyalah KAMU..
makhluk..bukan hanya perkataan yang selalu menemani saya di malam hari
sehingga saya penat dengan semua itu

bosaaan..
rasanya sekarang
kepenatan kemauan kebosanan
memuncak malam ini
dan akhirnya
tumpah menjadi satu dalam sebuah tetesan..
AIR MATA

Minggu, 14 Februari 2010

tidak smua perubahan saya suka

yaa..inilah saya.
saya yang tidak selalu suka dengan adanya perubahan.
saya yang tidak selalu siap untuk menerima semua perubahan.
saya sendiri pun berubah, tapi entah kenapa perubahan pada orang lain tidak pernah saya suka.
saya merasa asa yang hilang jika perubahan itu hadir.
saya terbiasa dengan keadaan yang seperti dulu.
dan rasa terbiasa itu tidak dapat saya hilangkan dengan mudah.

perubahan..
banyak orang menuntut akan hal itu
tapi anehnya, saya menangis karena perubahan.
saya bersedih karena perubahan dan saya kehilangan karena perubahan.
perubahan tidak akan selalu membawa sesuatu yang menyenangkan

perubahan..
sesuatu yang terjadi yang terkadang dengan sendirinya.
bahkan kita tidak menyadari kedatangannya
bukan kita yang tahu

saya rindu dengan keadaan dulu
keadaan sebelum perubahan itu datang
akankah perubahan itu berubah kembali seperti keadaan semula?
saya rindu itu..
ya saya rindu..
saya benci dengan perubahan sekarang.
yang mengharuskan saya untuk kembali terbiasa
ya..tidak semua perubahan saya suka.

kamu..yang berubah.
tidak menyadarinya
semua akan berbeda
tidak seperti dahulu
kamu..yang dulu
kemana??
apa hanya pergi sebentar kmudian kembali?
ataukah pergi dengan perubahan dan tidak kembali lagi?

yaa..saya rindu
dan yaa..saya benci